Implementasi
Keterpaduan Benchmarking Batch 4 dengan Asta Cita Dalam Tata Kelola Desa
Dabulon
Dabulon, 17 Januari 2025
; Desa Dabulon, sebuah desa di Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan
Utara, kini menjadi sorotan berkat partisipasi kepala desanya, Anuar Sadat,
dalam program Village Head Benchmarking Batch 4 di Tiongkok. Program
ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan desa melalui pembelajaran
praktik terbaik dalam pembangunan pedesaan.
Saat di komfirmasi oleh
Kontributor Sriwidadi, Anuar Sadat menceritakan pengalamannya selama mengikuti
program tersebut. “Keikutsertaan saya dalam Village Head Benchmarking Batch
4 adalah kesempatan luar biasa. Saya dapat belajar langsung dari negara
yang telah sukses mengelola pembangunan pedesaan yang berkelanjutan,” ujar
Anuar dengan semangat.
Desa Dabulon, dengan populasi
penduduk sekitar 200 jiwa, dikenal dengan potensi alam dan ekonomi kreatifnya.
Warga desa sebagian besar menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan
perkebunan serta kerajinan tangan, khususnya anyaman rotan. Namun, desa ini
masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur dan aksesibilitas.
Program Village Head
Benchmarking memberikan Anuar Sadat wawasan baru tentang bagaimana
membangun desa dengan pendekatan berkelanjutan. Salah satu pelajaran penting
yang ia dapatkan adalah pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan
masyarakat dalam merancang serta melaksanakan program pembangunan.
“Kami belajar banyak tentang
pengelolaan sumber daya yang efektif dan bagaimana memberdayakan masyarakat
lokal untuk menjadi bagian dari pembangunan desa,” jelas Anuar. “Kami juga
diajarkan tentang pentingnya inovasi dalam pengelolaan desa, terutama di era
digital ini.”
Anuar Sadat menyebutkan bahwa
implementasi program ini sejalan dengan visi Asta Cita yang diusung
oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Asta
Cita, yang mencakup delapan misi strategis, menekankan pada pembangunan
ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, yang menurut Anuar
sangat relevan bagi Desa Dabulon.
“Program Asta Cita memberikan arah yang jelas bagi kami untuk mengembangkan desa ini dengan lebih baik. Salah satu fokus utama kami ke depan adalah penguatan sektor UMKM dan pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan,” ungkap Anuar.
Selain itu, Anuar juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi aparatur desa agar dapat mengelola program-program pembangunan dengan lebih efektif. Dengan bekal pengalaman dari Tiongkok, Anuar Sadat optimistis, Desa Dabulon dapat menjadi contoh desa yang sukses mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam praktik sehari-hari.
“Langkah ke depan adalah
memastikan semua pelajaran dari program ini diterapkan dengan baik di Desa
Dabulon. Kami ingin membangun desa yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi
juga memiliki lingkungan yang lestari dan masyarakat yang sejahtera,” tutup
Anuar dengan penuh harap.
Dengan semangat dan komitmen dari kepala desa seperti Anuar Sadat, Desa Dabulon kini berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan visinya sebagai desa yang maju dan berkelanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar