ABU NAWAS DAN LALAT
Suatu hari Baginda Raja membongkar rumah dan
tanah Abu Nawas begitu saja untuk menemukan emas dan permata. Namun, ternyata
emas dan permata yang katanya berada di dalam tanah milik Abu Nawas hanyalah
rumor. Setelah tidak menemukan emas dan permata, Baginda Raja bukannya meminta
maaf dan mengganti kerugian, tetapi malah pergi begitu saja.
Abu Nawas pun marah dan ingin balas dendam.
Saat sedang makan bersama istrinya, dia menemukan seekor lalat di meja makan
dan dia pun tertawa karena menemukan ide untuk balas dendam. Kepada Baginda
Raja, Abu Nawas mengaku hendak melaporkan perlakuan tamu tidak diundang.
“Siapakah tamu tidak diundang itu?” tanya
Baginda.
“Lalat-lalat ini, Tuanku,” kata Abu Nawas yang
membawa lalat di atas piring yang tertutup tudung saji.
Abu Nawas pun meminta izin untuk mengusir
lalat-lalat itu. Baginda Raja yang sedang berkumpul bersama para menteri pun
langsung memerintahkan Abu Nawas mengusir lalat itu. Bermodalkan tongkat besi,
Abu Nawas pun mengejar dan memukuli lalat itu hingga vas bunga, patung hias,
dan perabotan istana hancur karenanya. Akhirnya Baginda Raja menyadari
kekeliruannya. Abu Nawas yang puas memberikan pelajaran pada Baginda Raja pun
meminta izin pulang.
0 komentar:
Posting Komentar