SI KANCIL, ULAT DAN SEMUT
Pada suatu pagi yang sangat cerah. Terlihat seekor Semut sedang mencari makanan. Ditengah perjalanan, ia bertemu dengan seekor Ulat yang sedang mencari makanan.
‘’ Hei Ulat.’’ Sapa Semut.
‘’
Hei Semut!’’ jawab Semut
‘’
Aku sangat heran melihatmu. Hewan-hewan yang berada didalam hutan ini mempunyai
beraneka warna yang sangat menarik. Namun, sepertinya hanya kamu yang mempunyai
warna sangat gelap. Kamu sama sekali tidak menarik.’’ Ejek Semut.
Ulat
hanya diam mendengar yang dikatakan Semut. Ia sama sekali tidak menanggapi
perkataan tersebut. Kancil yang melihat kejadian tersebut dari kejauhan dan
menghampiri Semut.
‘’
Hei Semut, apa yang sedang kau lakukan? Mengapa kau mengejek Ulat? Dia adalah
hewan yang sama seperti kita.’’ Ujar Kancil
‘’
Aku sama sekali tidak mengejeknya. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya.’’
Jawab Semut.
Beberapa
minggu kemudian. semut sedang asik meniti bebatuan di tepi sungai. Tanpa
disadari Semut ia menginjak tanah yang licin dan terjatuh kedalam air.
‘’
Toloooong, toloooong!’’ teriak Semut.
Kancil
yang mendengar teriakkan Semut, yang kebetulan ia sedang melewati sungat
tersebut. ia pun langsung menghampiri ke sumber suara. Kancil sangat terkejut
melihat semut yang hampir tenggelam. Namun, Kancil tidak dapat berbuat apapun.
Karena Semut tenggelam di tengah sungai yang sangat dalam.
‘’
Toloooong, siapapun tolong’’ kancil ikut berteriak meminta bantuan.
Tiba-tiba,
datang seekor Kupu-kupu yang sangat cantik. Ia pun melihat Semut sudah hampir
tenggelam. Kupu-kupu pun langsung mencari satu lembar daun dan ia bawa untuk di
letakkan pada permukaan sungai. Semut langsung menaiki daun tersebut dan menuju
tepi sungai. Di tepi sungai Kancil dan Kupu-kupu sudah menunggu khawatir.
‘’
Syukurlah, kamu selamat Semut. Kupu-kupu sudah menyelamatkanmu tepat waktu.’’
ujar kancil.
‘’Benar
sekali Kancil. Aku sangat berhutang budi kepadamu Kupu-kupu. Terimakasih atas
pertolonganmu. Namun, aku sama sekali belum pernah melihatmu sebelumnya, kau
memiliki sayap yang sangat indah?’’ Ujar Semut.
‘’
Sebenarnya, kita sudah saling mengenal. Aku adalah seekor Ulat yang tinggal
didekat rumahmu. Aku baru saja bermetamorfosa menjadi seekor Kupu-kupu.” Jawab
Kupu-kupu tersenyum.
Semut
merasa sangat malu mendengar yang dikatakan oleh Kupu-kupu. Dalam hatinya, ia
berjanji tidak akan pernah mengejek siapapun lagi.
Pesan moral dari Cerita Fabel Dongeng Pendek Kancil, Ulat dan
Semut adalah jangan suka menghina kekurangan orang lain. Sesungguhnya setiap
orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar