SI KANCIL NYOLONG TIMUN
Kancil
terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara gaduh di sekitar rumahnya. Olala…
penghuni hutan berlarian tak keruan.
“Hey,
kenapa kalian lari? Ada apa?” seru Kancil.
“Kebakaran
hutan! Kau harus segera menyelamatkan diri! Ayo pergi dari hutan ini!” seru
salah satu binatang.
Kancil
memeriksa sekelilingnya. Benar saja, asap sudah membumbung tinggi. Sebentar
lagi kebakaran akan sampai ke rumahnya. Kancil pun segera menyelamatkan diri.
Ia lari sampai di ladang petani.
Sesampainya
di ladang petani, Kancil merasa lapar. Ia sudah berlari amat jauh dan belum
makan. Untunglah ada kebun timun yang luas. Timun-timun itu sepertinya hampir
panen.
“Sepertinya
kalau aku mengambil beberapa timun ini, Pak Tani tidak akan keberatan,” ucap
Kancil. Ia pun Iangsung mengambil beberapa timun dan melahapnya.
Setelah
makan, Kancil merasa kekenyangan, lalu tertidur. Untunglah hari itu Pak Tani
tak pergi ke Iadangnya.
Keesokan
harinya, Kancil bangun dengan malas. Ia masih melihat hamparan ladang timun
yang luas
“Wah,
aku tak perlu bersusah payah lagi untuk mencari makan. Aku akan makan mentimun
yang segar itu,” ujar Kancil.
Usai
makan, Kancil lalu pergi ke rumahnya di hutan. Kebakaran memang sudah usai. Ia
ingin melihat rumahnya, apakah terbakar ataukah masih utuh.
Kancil
merasa sedih saat melihat sebagian besar rumahnya terbakar. Ia harus kembali
membangun rumahnya. Sementara itu, Pak Tani kaget saat melihat ladang timun
miliknya rusak. Timun-timun miliknya berserakan.
“Siapa
yang berani mencuri timunku?” dengus Pak Tani, geram.
Pak
Tani lalu mencari cara untuk membuat pencuri timun tak berani datang lagi. Ia
membuat orang-orangan sawah dari jerami. Orang-orangan sawah itu ia dandani
persis seperti dirinya. Ia juga melapisi tubuh orang-orangan sawah tersebut
dengan lem agar binatang yang berani mengganggunya akan Iengket dengan
orang-orangan sawah itu.
Sementara
itu, Kancil merasa Iapar. Ia berniat untuk pergi ke ladang Pak Tani lagi,
meminta beberapa timun. Olala… sesampainya di sana, Kancil melihat
orang-orangan sawah. Ia pikir itu adalah Pak Tani.
“Sepertinya
Pak Tani sudah tahu siapa yang mencuri tanamannya. Makanya ia berjaga-jaga di
ladangnya,” gumam Kancil.
Kancil
kembali lagi ke ladang Pak Tani. Ia ingin memakan timun Pak Tani lagi. amun, ia
melihat ada orang-orangan sawah. Kancil mengira itu adalah Pak Tani.
“Lebih
baik aku temui Pak Tani. Aku akan meminta maaf karena kemarin telah merusak
ladangnya,” gumam Kancil.
la
mendekati orang-orangan sawah. Kancil berbicara dengan orang-orangan sawah yang
ia kira Pak Tani.
“Maafkan
aku Pak Tani. Aku berjanji tak akan mencuri timunmu lagi. Tapi sekarang aku
ingin minta beberapa timun lagi dari ladangmu. Aku sangat lapar,” ucap Kancil.
Kancil
memperhatikan orang-orangan sawah itu. Orang-orangan itu sama sekali tak
bergerak. Lama-lama Kancil pun tahu bahwa itu bukanlah Pak Tani. Kancil
memegang orang-orangan sawah itu. Olala… kakinya menempel erat di tubuh
orang-orangan sawah. Ia terjebak. Lem yang melumuri orang-orangan sawah itu
sangat kuat.
Dari
kejauhan, Pak Tani melihat kancil yang terperangkap. Pak Tani pun langsung lari
menghampirinya.
“Rupanya
kau yang sudah mencuri timun di ladangku,” seru Pak Tani
Pak
Tani lalu membawa Kancil ke rumahnya. Ia mengurung Kancil di dalam sebuah
kandang. Sungguh sedih hati Kancil.
Kancil
mencari cara untuk melarikan diri. Saat Pak Tani keluar, Kancil memanggil
anjing penjaga milik Pak Tani.
“Anjing,
sebelum aku jadi santapan Pak Tani, maukah kau menemaniku di kandang ini?”
tanya Kancil.
Anjing
yang melihat Kancil merasa iba. Ia pun membuka kandang Kancil, hendak masuk ke
sana untuk menemani Kancil. Mendapat kesempatan itu, Kancil langsung melesat
cepat keluar dari kandang. Ia pun segera berlari menjauh dari rumah Pak Tani.
“Syukurlah
aku masih selamat,” gumam Kancil sambil terus berlari.
Semenjak
kejadian itu, Kancil tak berani lagi mencuri timun milik Pak Tani. Ia akan
menanam sendiri timun di hutan. Bukankah makan dari hasil kerja keras sendiri
lebih enak dibanding mengambil milik orang lain?
Pesan moral dari Cerita Kancil Nyolong Timun adalah
- Jangan tiru sifat kancil yang
tak baik ini, ya. Mencuri itu perbuatan dosa
- Janganlah mengulangi kesalahan
yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar